Karuta game kartu kuno yang dimainkan di Jepang dimana di dalam kartu itu ada petunjuk dan respon pada tiap-tiap kartu. Permainan ini sendiri berawal dari kata “ Carta” dari bahasa Portugis, pada zaman dulu karuta ialah julukan buat permainan kartu remi. Tetapi bersamaan dengan berjalannya masa, saat ini game ini dikenal bagaikan hanafuda yang ialah game menggunakan satu set kartu yang terdiri dari yomifuda ( kartu buat dibaca) dan torifuda ( kartu buat didapat).
Pada zaman Sengoku, kartu bermuatan syair Hyakunin Isshu mulai dimunculkan sebagai dasar dari permainan karuta. Hyakunin Isshu sendiri ialah style antologi konvensional kumpulan waka syair di Jepang. Awal mulanya permainan Karuta hanya bisa dimainkan oleh para bangsawan kastel disebabkan dikala itu Karuta merupakan suatu barang yang lumayan mahal alhasil rakyat biasa amat susah buat dapat menikmati game karuta.
Baca juga:
Asal Mula Game Poker, Jenis serta Perkembangannya Sampai Saat Ini
Kepopuleran Karuta sebagai game penghasil uang rakyat baru terjalin di zaman Edo dimana kala itu perkembangan metode percetakan cungkil kayu telah amat terkenal alhasil harga kartu buat bermain Karuta menjadi terjangkau oleh rakyat biasa. Bersamaan dengan kemajuannya, karuta saat ini tidak cuma hanya jadi game kartu lazim tetapi saat ini ini sering dijadikan alat belajar utama untuk kanak- kanak.
Menggunakan Karuta, mereka menekuni huruf- huruf, serta sehabis main sebagian kali, biasanya mereka dengan gampang mengidentifikasi graf serta adagium yang tercetak di kartu. Dengan alibi itu pula, Karuta sering kali dijadikan alat belajar Bahasa Jepang oleh beberapa masyarakat negeri asing yang bermukim disitu. Sebab permainannya yang lumayan istimewa, buatnya mempunyai sebagian berbagai tema, apalagi sebagian penguasa wilayah di Jepang membuat game kartu ini dengan tema Pabrik ataupun Adat setempat buat menarik atensi warga dalam melestarikan desa mereka.
Karuta memiliki sebagian berbagai tema kartu buat dimainkan antara lain Iroha Karuta yang ialah sangat klasik serta sangat populer diantara tema yang lain. Iroha Karuta ialah tema game yang sangat sesuai buat dimainkan oleh para pendatang baru ataupun kanak- kanak. Iroha Karuta menggantikan 47 kaum tutur dari kaum tutur Hiragana yang ditambahkan“ Kyo” buat memenuhi ke 48 kartu. Satu set Iroha Karuta terdiri dari 48 adagium yang tiap- tiap dimulai dengan kaum tutur yang berlainan serta satu set kartu mengatakan peribahasa ataupun adagium semacam yang ditunjukkan pada lukisan buat keseluruhan 96 kartu.
Iroha Karuta mempunyai 3 standar versi ialah Kamigata, Edo serta Owari. Tiap versi mempunyai sendiri adagium bersumber pada aksen serta adat lokal. Tipe Kamigata ialah yang tertua diantara versi yang lain, tetapi tipe Edo- lah yang sangat banyak dimainkan di semua Jepang. Sebaliknya tipe Owari ialah tipe dini dari Edo yang dimainkan pada era 19. Walaupun Iroha Karuta jadi tema yang sangat terkenal, hendak namun tema Uta Garuta lah yang digunakan buat pertandingan sah. Betul, semacam perihalnya game yang lain, karuta mempunyai suatu pertandingan sah yang teratur diselenggarakan tiap tahunnya.
Di Jepang kompetisi Karuta diadakan nyaris di setiap tahun yang terlaksana di sebagian Prefektur yang setelah itu hendak didapat 2 terbaik di tiap- tiap area ( umumnya area Jepang Barat serta Timur). Para juara hendak dipertemukan untuk memperebutkan gelar Queen bagi perempuan serta gelar Master yang direbutkan oleh laki- laki. Untuk memperebutkan titel itu, biasanya hendak diselenggarakan di awal tahun yang hendak diselenggarakan di suatu auditorium di kuil- kuil besar di Jepang serta pada tahun ini Omi Hachiman Shrine yang terdapat di Shiga tersaring bagaikan tuan rumah. Pertandingan ini diselenggarakan diawal tahun karena karuta merupakan game yang umumnya dimainkan oleh sebagian keluarga di Jepang pada hari tahun terkini kala seluruh keluarga terkumpul.
Invitasi orang dipisahkan oleh golongan tingkatan yang terdiri dari 5 tingkatan ialah:
- Kategori A
- Kategori B
- Kategori C
- Kategori D
- Kategori E( Pendatang baru)